Saturday, June 22, 2013

RINGKASAN MATERI IPS SD kelas IV semester 1 dan 2 BAB II

Bab 2
Keragaman Sosial dan Budaya
1.         Kenampakan alam adalah berbagai bentukan muka bumi yang terjadi secara alamiah, dapat juga di artikan segala sesuatu di alam yang menampakkan diri atau menunjukkan diri kepada kita. Kenampakan alam terdiri dari dua bagian pokok, yakni; kenampakan alam berupa daratan dan perairan.
2.         Kenampakan alam Daratan, Bentuk daratan bermacam-macam, antara lain;
a.       Gunung;  Ada dua macam gunung, yaitu;
·         Gunung berapi menghasilkan barang-barang tambang, seperti, batu, pasir, belerang, dan sumber air panas. Sumber air panas dapat menjadi daya tarik pariwisata bagi daerah.
·         Gunung yang tidak berapi bisa dimanfaatkan untuk kegiatan perkebunan, kehutanan, suaka margasatwa, atau tempat rekreasi.
b.      Pegunungan adalah bagian dari dataran yang bergunung-gunung. Tingginya lebih dari 700 meter di atas permukaan laut, berhawa sejuk dan sering dimanfaatkan untuk tempat rekreasi, peristirahatan, dan pertanian. Pertanian yang dikembangkan di daerah pegunungan adalah pertanian hortikultura. Pertanian hortikultura adalah pertanian yang mengembangkan jenis tanaman sayur-sayur dan buah-buahan.
c.       Dataran tinggi,  Permukaan dataran tinggi terletak di atas 200 meter dari permukaan laut. Dataran tinggi dapat dimanfaatkan manusia, misalnya sebagai tempat peristirahatan, tempat menanam berbagai jenis sayuran dan buah-buahan. Dataran tinggi biasanya merupakan daerah yang sejuk.
d.      Dataran rendah adalah wilayah di daratan dengan ketinggian antara 0–200 meter di atas permukaan laut. Umumnya daerah dataran rendah terdapat di sekitar pantai. Daerah dataran rendah dapat dimanfaatkan manusia untuk kegiatan pertanian, peternakan, perumahan, membangun industri, perkebunan tebu, perkebunan kelapa, dan sebagainya.
e.       Pantai adalah bagian dari daratan yang berbatasan langsung dengan laut.
3.         Kenampakan alam perairan terdiri dari:
a.       Sungai, tanah basah yang selalu digenangi air dan ditumbuhi tanaman. Sungai-sungai di Indonesia sangat banyak. Umumnya sungai-sungai besar terdapat di pulau-pulau besar seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Sungai-sungai besar dapat dimanfaatkan sebagai sarana transportasi. Misalnya beberapa sungai yang ada di Indonesia seperti berikut ini :

·         Sungai Aceh di Aceh;
·         Sungai Kampar di Riau;
·         Sungai Asahan di Sumatera Utara;
·         Sungai Musi di Sumatera Selatan;
·         Sungai Bengawan Solo di Jawa Tengah;
·         Sungai Brantas di Jawa Timur;
·         Sungai Kapuas di Kalimantan Barat;
·         Sungai Mahakam di Kalimantan Timur;
·         Sungai Digul di Papua.

b.      Danau, cekungan yang cukup luas di permukaan bumi yang digenangi oleh air, contohnya:

·         Danau Toba di Sumatera Utara;
·         Danau Laut Tawar di NAD;
·         Danau Maninjau di Sumatera Barat;
·         Danau Singkarak di Sumatera Barat;
·         Danau Rawa Pening di Jawa Tengah;
·         Danau Sembuluh di Kalimantan Barat;
·         Danau Segaraanak di Lombok;
·         Danau Kelimutu di Flores;
·         Danau Jempang di Kalimantan Timur;
·         Danau Matana di Sulawesi Selatan;
·         Danau Tempe di Sulawesi Selatan;
·         Danau Poso di Sulawesi Tengah;
·         Danau Tondano di Sulawesi Utara;
·         Danau Batur di Bali;
·         Danau Paniai di Papua;
·         Danau Sentani di Papua;

c.       Selat ialah laut yang sempit di antara pulau. Selat menghubungkan satu pulau dengan pulau-pulau lainnya.
4.         Selain harus menyesuaikan diri dengan kenampakan alam, manusia juga menghadapi gejala-gejala alam. Contoh gejala alam adalah:
a.       Gempa bumi, bisa disebabkan oleh aktivitas gunung berapi (gempa vulkanik). Atau juga bisa disebabkan oleh pergeseran lempeng bumi ( gempa tektonik).
b.      Gunung meletus, gunung api yang masih aktif bisa meletus sewaktu-waktu. Ketika meletus, gunung api mengeluarkan: magma, batu-batuan, kerikil, abu, dan gas.
·         Magma adalah cairan sangat panas yang terdapat di perut bumi.
·         Lava adalah magma yang keluar dari perut bumi.
·         Lapili adalah Kerikil yang dimuntahkan ketika gunung api meletus.
·         Abu halus adalah muntahan gunung api yang paling kecil.
·         Awan panas terbentuk dari debu muntahan gunung api yang melayang-layang di udara.
c.       Banjir, Hujan deras terus-menerus biasanya akan diikuti bencana banjir. Lahan hutan digunduli juga dapat menyebabkan banjir. Banjir juga dapat disebabkan oleh kebiasaan buruk manusia. Misalnya, kebiasaan membuang sampah ke sungai dan ke selokan air.
d.      Kekeringan, menyebakan terjadinya kekurangan air bersih.  
5.         Berikut ini merupakan beberapa akibat yang ditimbulkan banjir, antara lain;
a.       Bangunan dan tempat tinggal, serta harta benda rusak karena terendam air.
b.      Penduduk terpaksa meninggalkan tempat tinggalnya dan mengungsi di tempat lain.
c.       Pabrik dan kantor-kantor terpaksa berhenti bekerja.
d.      Jalan dan jembatan rusak.
e.       Timbul berbagai macam penyakit, seperti penyakit kulit dan penyakit menular lainnya.
6.         Pengaruh Kekurangan air bersih bagi kehidupan masyarakat di antaranya;
a.       Orang semakin sulit untuk mendapatkan air bersih.
b.      Untuk mendapatkan air bersih orang harus membeli air dari pedagang air.
c.       Banyak penduduk terserang penyakit karena mereka meminum, memasak, dan mandi memakai air yang tercemar.
7.         Ada bencana alam yang terjadi karena perilaku buruk manusia. Misalnya banjir dan kekeringan. Hal itu bisa disebabkan oleh:  perilaku menebang hutan secara sembarangan, perladangan berpindah, dan membuang sampah sembarangan.
8.         Perilaku atau tindakan yang dapat menyebabkan kerusakan alam, antara lain:
a.       Penebangan hutan secara liar; Hutan-hutan ini kaya akan sumber daya alam. Hutan dapat menghasilkan kayu. Hutan juga menjadi tempat tinggal berbagai jenis hewan. Hutan melindungi tanah dan air yang ada di bawahnya. Hutan juga mencegah terjadinya banjir. Tanpa hutan sungai akan mengering. Tanpa hutan banjir akan menerjang.
b.      Ladang berpindah, masyarakat Indonesia membuka hutan untuk berladang. Setelah lading tersebut tidak subur lagi, mereka membuka ladang di tempat yang lain. Membuka ladang baru biasanya disertai dengan membakar hutan.
c.       Membuang sampah sembarangan. membuangnya ke sungai atau ke selokan air. Ini bisa berbahaya, karena dapat menyebabkan banjir. Selain itu, sampah dapat merusak dan membunuh makhluk hidup yang hidup di sungai.
d.      Sampah dari limbah industri ini sangat berbahaya karena mengandung racun. Limbah industri bisa membahayakan hidup manusiadan makhluk hidup lainnya. Karena itu, limbah industri harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang.
9.         Keadaan alam sangat mempengaruhi keadaan sosial budaya. Keragaman sosial, misalnya dari segi pendidikan, Kehidupan di bidang Teknologi. Keragaman sosial budaya di Indonesia antara lain disebabkan karena adanya keragaman kenampakan alam. Misalnya, keragaman mata pencarian.
10.       Mata pencarian atau pekerjaan penduduk dataran tinggi berbeda dengan penduduk sekitar pantai. Kebanyakan penduduk dataran tinggi mengusahakan pertanian holtikultura. Kebanyakan penduduk yang tinggal di sekitar pantai bekerja sebagai nelayan.

RINGKASAN MATERI IPS SD kelas IV semester 1 dan 2


Bab 1
Membaca dan Menggambar Peta
1.         Peta atau map adalah gambar seluruh atau sebagian permukaan bumi dalam bidang datar dengan perbandingan tertentu. Peta memberikan informasi tentang suatu wilayah.
2.         Agar terampil membaca peta kita harus mengetahui unsur-unsur peta.Unsur peta terdiri dari:
a.       judul peta; Judul peta menunjukkan nama peta. Judul peta ditulis di bagian atas dengan huruf yang menonjol.
b.      garis tepi peta; batas-batas pinggir gambar peta. Fungsi garis tepi untuk menulis angka-angka derajat astronomis.
c.       legenda; keterangan-keterangan yang menjelaskan simbol-simbol pada peta. Biasanya legenda terletak di bagian bawah sebelah kiri ataupun kanan.
d.      symbol; gambar yang digunakan untuk mewakili objek-objek dalam peta. Misalnya symbol untuk danau, sungai, jalan, rel kereta, ibukota provinsi, batas kabupaten, dan sebagainya, berbentuk warna, garis, dan gambar.
e.       skala; perbandingan jarak pada peta dengan jarak yang sesungguhnya. Sebuah peta selalu dibuat jauh lebih kecil dari keadaan yang sebenarnya. Akan tetapi, letak, jarak, dan arahnya seperti keadaan yang sebenarnya. Ada dua macam jenis skala, yaitu:
-                      Skala angka (skala numerik) disebut juga skala perbandingan. Skala biasanya ditulis di bagian bawah. Misalnya dalam sebuah peta kita menemukan Skala 1:10.000, artinya jarak 1 cm pada peta sama dengan 10.000 cm di permukaan bumi.
-                      Skala garis, ditunjukkan oleh garis lurus yang dibagi dalam bagian-bagian yang sama. Panjang masing-masing ruas = 1 cm.
f.       Manfaat skala dalam menggambar sebuah peta adalah sebagai berikut;
-                      Dengan skala kita dapat memperbesar atau memperkecil sebuah peta / gambar tertentu.
-                      Dengan skala kita dapat menggambar suatu tempat yang sangat luas di atas kertas yang kecil.
-                      Dengan skala kita dapat mengetahui atau menentukan jarak suatu tempat yang satu dengan tempat lainnya.
g.      Penunjuk arah (mata angin); jarum pedoman atau garis yang menunjukkan arah suatu tempat. Mata angin juga berarti arah, jurusan, atau kiblat suatu tempat. Penunjuk arah mata angin dalam peta sangat penting. Penunjuk mata angin membantu kita bisa menjelaskan posisi suatu tempat.
h.      Garis astronomis; berguna untuk menentukan letak suatu tempat atau wilayah.Garis-garis yang tegak disebut garis bujur. Sementara yang garis-garis yang mendatar disebut garis lintang.
3.         Arti warna-warna dalam peta sebagai berikut.
a.       Warna hijau menunjukkan dataran rendah.
b.      Warna kuning menunjukkan dataran tinggi.
c.       Warna cokelat menunjukkan daerah pegunungan.
d.      Warna putih menunjukkan puncak pegunungan yang tertutup salju.
e.       Warna biru menunjukkan daerah perairan (laut, sungai, danau). Warna biru untuk laut, dibedakan ketajamannya. Gunanya untuk menunjukkan kedalaman laut. Warna biru tua untuk laut dalam dan biru muda untuk laut dangkal.
4.         Membaca peta wilayah provinsi kita bisa menempuh langkah-langkah berikut ini.
a.       Mencari gambar peta provinsi dalam buku atlas.
b.      Menentukan letak wilayah provinsi.
c.       Menyebutkan batas-batas wilayah provinsi.
d.      Menyebutkan pembagian wilayah provinsi.
e.       Menjelaskan kenampakan alam dan buatan yang ada.
5.         Cara yang paling mudah untuk menggambar peta adalah menjiplak peta yang sudah ada. Dalam menggambar kita harus tetap memerhatikan skala.
6.         Berdasarkan skala itu itu kita bias menghitung jarak sesungguhnya.
7.         Pada awal kemerdekaan, jumlah provinsi di Indonesia cuma ada delapan. Kedelapan provinsi itu adalah Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Borneo, Sulawesi, Sunda Kecil (Nusa Tenggara) dan Maluku. Jumlah provinsi di Indonesia mengalami perubahan. Sekarang ini negara Indonesia dibagi menjadi 33 provinsi.

Materi ips sd kelas III Bab 1 Lingkungan Alam dan Buatan

Materi ips sd kelas III Bab 1 Lingkungan Alam dan Buatan

Lingkungan Alam dan Buatan
A. Ketampakan Lingkungan Alam dan Buatan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar kita.
Lingkungan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu lingkungan
alam dan lingkungan buatan. Berikut akan diuraikan tentang
lingkungan alam dan lingkungan buatan yang ada di alam semesta,
khususnya yang ada di sekitar kita.
1. Lingkungan Alam
Lingkungan alam adalah segala sesuatu yang ada di alam
dan diciptakan oleh Tuhan. Ketampakan lingkungan alam di
muka bumi berbeda-beda. Contoh lingkungan alam yang ada
di muka bumi, antara lain sungai, danau, laut, lembah, dan gunung.
Selain itu, ketampakan alam ada juga yang berupa dataran
rendah, pantai, laut, pegunungan, dan dataran tinggi.
a. Pegunungan
Salah satu ketampakan alam yang dapat kita lihat adalah
pegunungan. Pegunungan adalah bentang alam yang berupa
deretan gunung yang bersambungan. Pegunungan termasuk dataran tinggi. Udara di pegunungan biasanya sejuk dan bahkan ada yang sangat dingin. Daerah pegunungan sangat baik untuk bercocok tanam buah, sayur, dan bunga. Daerah pegunungan juga dapat dimanfaatkan sebagai objek wisata. Oleh karena pemandangannya yang indah. Daerah pegunungan yang banyak ditumbuhi tanaman dapat menyerap dan menyimpan air hujan. Hal ini berguna untuk mencegah terjadinya erosi. Erosi adalah pengikisan tanah yang dapat mengakibatkan terjadinya banjir dan tanah longsor.
b. Sungai
Sungai juga termasuk ketampakan alam. Sungai banyak memberikan manfaat bagi manusia. Manfaat sungai, antara lain untuk mandi, mencuci, pengairan lahan pertanian (irigasi) dan sarana transportasi (untuk sungai sungai besar di luar Pulau Jawa). Di sungai banyak hidup berbagai binatang air, seperti ikan, buaya, dan katak.
c. Danau
Danau merupakan lingkungan alam. Danau terjadi karena adanya cekungan di alam yang terisi air, baik dari air hujan maupun dari mata air yang ada di tempat tersebut. Danau juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat penampungan air.
Danau sangat bermanfaat bagi manusia. Manfaat danau
bagi kehidupan manusia, antara lain, untuk keperluan-keperluan
sebagai berikut:
1) budi daya ikan air tawar,
2) tempat wisata,
3) irigasi atau pengairan sawah, dan
4) sarana olahraga (dayung).
d. Pantai dan Laut
Pantai adalah daerah perbatasan antara laut dan daratan. Pantai lazim terletak di daerah pesisir. Pantai biasanya banyak ditumbuhi pohon kelapa dan tumbuhan bakau.Tumbuhan bakau berguna untuk menahan abrasi atau erosi yang disebabkan gelombang air laut dan tempat hidup ikan. Pantai yang indah menjadi salah satu objek wisata yang digemari banyak orang.
Laut juga termasuk dalam ketampakan alam yang banyak memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Laut menyimpan banyak kekayaan alam, seperti ikan dan mutiara. Di dasar laut juga banyak terdapat sumber daya alam, seperti minyak bumi dan gas. Laut menjadi sarana transportasi yang penting, baik dalam satu negara maupun antarnegara. Laut juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana olahraga, seperti berenang menyelam, ski air, selancar, dan perahu layar.
2. Lingkungan Buatan
Lingkungan buatan adalah segala sesuatu yang dibuat oleh
manusia dan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia. Contoh lingkungan buatan adalah waduk, lahan
pertanian, tambak, perkebunan, dan permukiman penduduk.
a. Waduk
Waduk dibuat manusia untuk menampung air hujan. Waduk juga sebagai tempat berkumpulnya aliran sungai atau tempat penampungan air di wilayah yang bersangkutan. Manfaat waduk bagi manusia, antara lain untuk keperluan-keperluan sebagai berikut:
1) pembangkit listrik,
2) irigasi atau pengairan sawah,
3) budi daya ikan air tawar,
4) tempat rekreasi,
5) pengendali banjir, dan
6) kegiatan olahraga (dayung, ski air, dan sebagainya).
b. Lahan Pertanian
Indonesia merupakan negara yang mempunyai lahan pertanian yang luas. Lahan pertanian yang ada di Indonesia dimanfaatkan penduduk untuk kegiatan pertanian seperti padi, jagung, sayuran, buah, dan tanaman lainnya. Sebagian besar penduduk di negara kita bermata pencaharian sebagai petani. Lahan pertanian harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Hasil pertanian berguna untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
c. Tambak
Usaha tambak dilakukan di daerah dekat pantai. Petani tambak menggunakan daerah pantai untuk usaha tambak udang dan bandeng. Udang dan bandeng merupakan sumber protein yang diperlukan tubuh kita. Pernahkah kamu melihat budi daya bandeng di tambak?
d. Perkebunan
Pernahkah kamu pergi ke daerah pegunungan atau di dataran tinggi? Tanaman apa saja yang ada di daerah pegunungan? Tanaman di daerah pegunungan adalah jenis tanaman perkebunan yang bisa tumbuh dengan baik di daerah sejuk, seperti teh, kopi, dan tembakau. Selain di dataran tinggi usaha perkebunan juga diusahakan di tempat lain. Contoh hasil dari tanaman perkebunan lainnya adalah kelapa sawit, karet, cokelat, kapas, dan sebagainya. Perkebunan juga termasuk dalam lingkungan buatan. Perkebunan dibuat oleh manusia dengan tujuan untuk berbagai memenuhi kepentingan hidupnya.
e. Pemukiman
Pemukiman penduduk merupakan suatu wilayah yang digunakan untuk tempat tinggal masyarakat. Pemukiman penduduk juga termasuk dalam lingkungan buatan, karena kompleks pemukiman dibuat manusia untuk
tujuan tertentu yaitu sebagai tempat tinggal. Kawasan pemukiman penduduk adalah suatu tempat berupa rumah-rumah yang dibangun pada lahan tertentu.
B. Lingkungan Alam dan Buatan di Sekitar Sekolah
Lingkungan alam dan lingkungan buatan juga dapat kamu temukan di sekolah. Coba, kamu perhatikan uraian berikut. Murid-murid kelas III dibimbing oleh Bu Farida menuju halaman belakang sekolah. Dari halaman belakang sekolah terlihat bentuk muka bumi yang menonjol tinggi dan besar di kejauhan. Bu Farida menjelaskan bahwa bentuk muka bumi tersebut adalah gunung dan sudah ada sejak dahulu sebelum sekolah ini dibangun. Gunung termasuk lingkungan alam yang ada di bumi. Pernahkah kamu melihat atau pergi ke gunung? Di sekitar sekolah selain ada gunung, juga ada parit yang dibuat oleh penjaga sekolah dengan dibantu beberapa pekerja. Parit berguna untuk mengalirkan air bila terjadi hujan. Oleh karenanya, halaman sekolah tidak pernah tergenang air. Parit termasuk lingkungan buatan karena dibuat oleh manusia. Di samping gedung sekolah terdapat kolam untuk memelihara ikan lele. Warga sekolah ikut memelihara kolam tersebut. Setiap hari, secara bergiliran murid-murid memberi makan dan membersihkan kolam. Kolam termasuk lingkungan buatan. Selain ketampakan alam dan buatan yang telah diuraikan di muka, dapatkah kamu menyebutkan ketampakan lingkungan alam dan ketampakan lingkungan buatan yang ada di sekitar sekolahmu?
C. Cara Memelihara Lingkungan Alam dan
Buatan
Lingkungan alam dan buatan harus dijaga dan dipelihara dengan sebaik-baiknya. Lingkungan alam dan buatan yang dijaga kelestariannya akan terus memberikan manfaat bagi manusia. Berikut beberapa cara dalam memelihara lingkungan alam dan buatan yang ada di sekitar kita.
1. Cara Memelihara Lingkungan Alam
Tumbuh-tumbuhan yang hidup di hutan dan di pegunungan
dapat berfungsi untuk melestarikan air, udara, dan tanah. Akar
tumbuhan dapat berfungsi sebagai penahan air, sehingga tidak
akan terjadi banjir dan erosi pada saat hujan deras. Erosi dan
banjir menyebabkan lapisan tanah paling atas akan ikut hanyut.
Padahal lapisan tanah paling atas adalah yang paling subur.
Hutan juga disebut dengan paru-paru dunia. Tumbuhan yang
ada di hutan menghasilkan oksigen dan menyerap karbon
dioksida. Hal ini terjadi pada saat tumbuhan melakukan proses
fotosintesis. Oksigen diperlukan makhluk hidup untuk
bernapas.
a. Menjaga Kelestarian Air
Setiap makhluk hidup membutuhkan air. Manusia membutuhkan air untuk minum, mandi, mencuci, memasak, dan lain-lain. Air untuk minum harus dimasak lebih dulu agar kuman-kuman nya mati. Hewan memerlukan air untuk minum dan mandi. Tumbuhan memerlukan air untuk pertumbuhan dan kesuburannya. Air merupakan karunia Tuhan yang harus dijaga keberadaan dan kebersihannya. Air yang kotor atau tercemar tidak dapat dimanfaatkan. Air yang kotor atau tercemar dapat membahayakan kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan.
Kelestarian air dapat dijaga dengan cara antara lain:
1) tidak membuang sampah di sungai atau saluran air;
2) melakukan kegiatan penghijuan atau penanaman pohon
yang dapat berfungsi sebagai penahan dan penyimpan air;
3) menggunakan air sesuai kebutuhan.
4) Air bekas cucian dan mandi diusahakan tidak langsung
meresap ke dalam tanah, tetapi dialirkan ke saluran
pembuangan. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi pencemaran
air tanah.
b. Menjaga Kelestarian Udara
Udara sangat penting bagi kehidupan manusia. Setiap makhluk hidup di bumi membutuhkan udara. Manusia dan hewan memerlukan udara untuk bernapas. Tanpa udara semua makhluk hidup akan mati. Udara perlu dijaga kebersihannya. Asap pabrik dan asap kendaraan bermotor dapat menyebabkan terjadinya pencemaran udara. Pencemaran udara sama dengan polusi udara. Untuk mengurangi pencemaran udara, pabrik-pabrik yang besar harus menggunakan cerobong asap. Udara yang bersih baik untuk kesehatan badan. Untuk mengurangi terjadinya pencemaran udara
sebaiknya di kanan kiri jalan ditanami pohon. Kamu juga harus
ikut serta dalam menjaga kebersihan udara.
c. Menjaga Kesuburan Tanah
Tanah merupakan tempat hidup bagi makhluk hidup. Semua hasil pertanian, perkebunan, tambang, dan hasil bumi lainnya berasal dari tanah. Tanah yang subur dapat menghasilkan tanaman yang baik. Tanah yang tandus perlu diolah agar menjadi subur. Sampah dari daun baik untuk menyuburkan tanah.Untuk menjaga kelestarian tanah tanamilah tanah kosong di sekitarmu agar tidak menjadi tandus. Tanah harus diolah dengan pengairan dan pemupukan yang benar.
Kelestarian tanah juga dapat dilakukan dengan cara tidak membuang sampah di sembarang tempat. Sampah harus dibuang di lokasi pembuangan yang semestinya. Sampah yang kita buang umumnya terdiri atas sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah yang berasal dari makhluk hidup. Contoh sampah organik adalah daun-daun, sisa-sisa makanan, dan sebagainya. Sampah anorganik adalah sampah yang berasal dari benda tak hidup. Contoh sampah anorganik antara lain kaleng, botol, dan plastik. Sampah organik dapat membusuk dan terurai oleh bakteri atau jamur sehingga tidak berbahaya bagi lingkungan. Sementara sampah anorganik tidak dapat terurai sehingga akan merusak kelestarian tanah. Oleh karena pentingnya tanah, air, dan udara maka jagalah kelestarian tanah, air, dan udara di sekitarmu. Hal ini bertujuan agar dapat terus memberikan manfaat bagi kehidupan. Semua itu karunia Tuhan Yang Maha Esa.
2. Cara Memelihara Lingkungan Buatan
a. Menjaga Ketertiban Lingkungan
Lingkungan yang aman, tertib, dan tenteram menjadi harapan semua orang. Oleh karenanya, setiap warga harus menjaga keamanan dan ketertiban. Apa yang terjadi jika kita tidak menjaga ketertiban lingkungan? Tentu saja lingkungan tidak akan aman, banyak terjadi pencurian, kekacauan, dan berbagai keributan lain. Akibatnya warga merasa terancam dan tidak dapat hidup tenang.
b. Menjaga Kebersihan Lingkungan
Lingkungan yang bersih merupakan dambaan setiap orang. Kebersihan lingkungan menjadi tanggung jawab setiap orang. Perhatikan uraian berikut. Di kompleks perumahan Pak Tatang setiap hari minggu diadakan kerja bakti. Pukul tujuh pagi semua warga sudah berkumpul untuk melaksanakan kerja bakti. Mereka membawa alat-alat yang diperlukan untuk kerja bakti. Pak Tatang, selaku ketua RT, memberikan petunjuk kepada warga. Ada yang membersihkan saluran air, ada yang mendorong gerobak sampah, ada yang mencangkul, meratakan tanah, dan ada yang membersihkan rumput liar. Anak-anak juga ikut serta dalam kegiatan kerja bakti tersebut, dengan mengumpulkan sampah dan membuangnya ke tempat sampah. Ibu-ibu menyediakan makanan dan minuman untuk para warga. Sekarang kompleks perumahan tersebut menjadi bersih
dan asri. Lingkungan yang bersih akan mencegah berjangkitnya
berbagai penyakit. Kamu harus selalu menjaga lingkungan
tempat tinggalmu agar selalu bersih dan sehat.
c. Menjaga Kebersihan Akuarium
Apakah kalian mempunyai akuarium di rumah? Akuarium
yang kalian miliki termasuk dalam lingkungan buatan. Akuarium
yang kita buat, di dalamnya berisi ikan dan berbagai benda
buatan yang mirip dengan benda-benda di sungai dan laut.
Seperti, batu karang, tanaman hias, kerikil, dan sebagainya.
Semua itu bertujuan agar akuarium terlihat seperti bentuk kehidupan laut yang sebenarnya, dan ikan yang ada di akuarium merasa seperti hidup
di laut. Akuarium harus selalu dijaga kebersihannya. Oleh karena itu, seminggu sekali akuarium harus dibersihkan. Airnya yang kotor harus rutin
diganti. semua itu akan membuat ikan hidup dengan sehat. Akuarium yang bersih menjadi indah dipandang mata.
3. Contoh Perilaku Memelihara Lingkungan Alam dan Buatan
Kalian semua tentu pernah melihat sungai, baik sungai yang besar maupun sungai yang kecil. Sungai termasuk ketampakan alam. Tahukah kalian manfaat sungai? Manfaat sungai banyak sekali seperti yang telah dijelaskan di depan. Agar sungai selalu dapat dimanfaatkan oleh manusia,
sungai harus dijaga kelestarian dan kebersihannya. Contoh perilaku yang baik dalam memelihara sungai adalah dengan tidak membuang sampah
dan limbah ke sungai, karena dapat mencemari dan mengotori
sungai. Selain itu sampah yang dibuang di sungai juga dapat menyebabkan terjadinya bencana banjir. Selain sungai, ketampakan
alam dan buatan yang harus dijaga kelestariannya adalah hutan. Hutan
ada yang alami dan ada yang buatan. Hutan alami adalah hutan yang ada dengan sendirinya sebagai ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Hutan buatan adalah hutan yang sengaja dibuat oleh manusia untuk berbagai tujuan dan kepentingan hidupnya.
Manfaat hutan yang paling utama adalah sebagai tempat penyimpanan air serta mencegah terjadinya bencana banjir dan tanah longsor. Oleh karena itu, kita tidak boleh merusak hutan. Hutan wajib dijaga kelestariannya dengan cara tebang pilih (menebang pohon dengan cara memilih pohon yang lebih tua dan siap untuk ditebang) dan reboisasi. Reboisasi adalah penanaman kembali pohon-pohon di hutan. Sawah merupakan contoh lingkungan buatan yang sengaja dibuat manusia. Petani menanam padi di sawah. Dari menanam padi petani mendapatkan beras yang dimasak menjadi nasi sebagai makanan pokok sehari-hari. Agar dapat memperoleh
hasil yang maksimal petani harus mengolah lahan pertaniannya dengan baik, seperti penggunaan pupuk yang benar, sistem pengairan yang baik, dan mengolah tanah dengan baik. Usaha usaha tersebut merupakan bentuk pemeliharan dan pelestarian lingkungan alam dan buatan.

MODUL PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK ANAK DENGAN GANGGUAN AUTISM

MODUL
KEGIATAN BELAJAR 1
PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK ANAK DENGAN GANGGUAN AUTISM
A.  PENGERTIAN ANAK AUTISM
            Istilah autism diperkenalkan pertama kali pada tahun 1943 oleh Dr. leo Kanner, seorang psikiater anak dari Universitas Johns Hopkins. Autism menurut Kanner (1943 dalam paper-nya Autistic Disturbance of Affective Contact) adalah sebagai berikut :
            Inability to relate themselves in the ordinary way of people and situations from the beginning of life (Kuwara-2002 dalam www.faculty.washington.edu)
            Kanner menyatakan bahwa pada sekelompok anak yang ditelitinya terlihat adanya suatu gangguan mendasar di mana anak-anak tersebut sejak awal kehidupan tidak mampu melakukan interaksi sosial terhadap orang lain atau situasi tertentu seperti halnya anak yang normal (Neale, 1996). Selain itu, ditemukan pula adanya kegagalan dalam membangun kemampuan berkomunikasi atau (terjadinya) keterbatasan dalam berbahasa. Gejala lainnya adalah terjadinya penolakan pada perubahan yaitu munculnya keinginan yang kuat untuk mempertahankan lingkungan sekitar tetap sama. Anak juga menunjukkan perilaku preokupasi pada aktivitas steretip yang berulang. Ciri-ciri tersebut oleh Kanner dikelompokkan sebagai gejala-gejala utama autism (dalam Wenar, 1994).
            Gejala-gejala autism biasanya muncul sebelum anak mencapai usia 3 tahun dan pada sebagian anak gejalanya sudah ada sejak lahir. Sebagian kecil penyandang autism sepmat berkembang normal, namun sebelum usia 3 tahun perkembangan menjadi terhenti, kemudian timbul kemunduran dan tampak gejala autism (Berkell, 1992).
     
B.  KARAKTERISTIK ANAK AUTISM
            Gangguan autism ditandai dengan anya keterlambatan perkembangan, baik dalam bidang komunikasi, perkembangan motorik yang tidak seimbang, maupun dalam interaksi sosial. Namun tidak semua anak yang memperlihatkan keterlambatan perkembangan diusianya yang dini akan didiagnosis sebagai penyandang autism. Bisa saja anak yang menunjukkan pertumbuhan dan perkembangan yang lebih lambat dibandingkan anak seusianya pada awalnya, namun kemudian ia akan dapat mengejar ketertinggalan tersebut dan tumbuh selayaknya anak normal lainnya.
            Saat ini para ahli di seluruh dunia melakukan diagnosis autism berdasarkan kriteria autistic disorder yang tercantum dalam DSM-IV TR 2000 (Diagnostic and Statistical Manual) yang dikeluarkan oleh The American Psychiatric Association (APA). Kriteria yang digunakan adalah kriteria klinis. Jadi yang dilihat adalah tampilan perilaku anak yang bersnagkutan. DSM IV ini memuat 3 bidang impairment (kerusakan/kesulitan) utama yang ada pada anak autism yaitu impairment dalam interaksi sosial, impairment dalam komunikasi, serta munculnya pola tertentu yang dipertahankan dan diulang-ulang (stereotyped & repetitive) dalam hal perilaku, minat dan kegiatan. Ke-3 bidangimpairment ini dijabarkan dalam 12 kriteria. Seorang penyandang autism disyaratkan memiliki minimal 6 gejala/perilaku yang menjadi ciri-ciri autism.
            Impairment dalam bidang interaksi sosial antara lain ditunjukkan dengan ketidakmampuan anak untuk menjali interaksi sosial yang cukup memadai atau adanya kegagalan dalam mempergunakan berbagai perilaku nonverbal dalam membangun hubungan.
            Selain itu karakteristik impairment bidang interaksi sosial ini juga ditunjukkan oleh ketidakmampuan anak untuk membangun atau membina hubungan dengan teman sebaya yang sesuai dengan perkembangan usianya.
            Impairment dalam bidang komunikasi ditunjukkan dengan adanya keterlambatan dalam perkembangan bicara, atau kemampuan bicara yang sama sekali tidak berkembang,
            Impairment dalam hal kelakuan pola tingkah laku, minat dan aktivitas tampak pada kegiatan yang bersifat ritual-spesifik yang dilakukan anak.
      1.   Perkembangan terlambat
      2.   Lebih tertarik pada benda dibandingkan manusia
      3.   Tak mau dipeluk
      4.   Kelainan sensoris
      5.   Menunjukkan adanya suatu pola tertentu yang dipertahankan dan diulang-ulang (Stereotyped dan Repetitive) dalam hal perilaku, minat dan kegiatan
            Aarons & Gitten (1994) menambahkan bahwa penderita autism umumnya memiliki penampilan fisik yang normal. Tingkat intelegensinya berada pada suatu spectrum. Pada suatu tes intelegensinya ditemukan bahwa 1/3 dari mereka memiliki skor di bawah rata-rata, akan tetapi ada pula anak autis yang memiliki intelegensi normal, bahkan baik (Cohen & Bolton, 1994).
            Menurut CARS gejala yang muncul bervariasi dari ringan-berat. Kelainan tingkah laku muncul setiap saat dan tidak sesuai dengan usianya. Namun ahli lain justru berpendapat, kategori autism ringan-sedang-berat, tidak tepat karena autism adalah gangguan perkembangan yang berat (pervasive).
C.  PENGAYAAN
            Sebagai tambahan pengetahuan mengenai bagaimana kemungkinan perkembangan anak autism, Wenar (1994) secara khusus menjelaskan jalannya perkembangan pada penderita autism, sebagai berikut.
      1.   Infant
      2.   Toddler/Preschooler
      3.   Middle Childhood
      4.   Adolescence
      5.   Adult

KEGIATAN BELAJAR 2
PENANGANAN ANAK DENGAN GANGGUAN AUTISM
A.  PENANGANAN ANAK AUTISM
            Penanganan anak autism ditujukan untuk ‘mengejar keterlambatan perkembangan yang dialaminya, agar sesuai dengan perkembangan anak-anak lain seusianya.
            Usia balita merupakan saat paling tepat memberikan penanganan pada kasus anak austism karena masa balita adalah masa awal untuk mempelajarai sesuatu. Dengan intervensi diri secara intensif dan optimal, diharapkan anak bisa memperoleh manfaat terbesar dari penanganan yang dilakukan. Penanganan anak autism biasanya berbentuk terapi.
            Selain itu, anak-anak di bawah usia 3 tahun masih memiliki otak yang bersifat plastis. Sel-sel otak berkembang sedemikian pesat sehingga ketika ada gangguan pada salah satu bagian otak diharapkan masih dapat tergantikan dengan sel-sel baru. Walaupun masih terus diteliti masih dapat diyakini bahwa anak menyandang autism  memiliki gangguan pada bagian otaknya. Disinilah terapi berperan sebagai stimulasi bagi perkembangan fungsi sel-sel otak tersebut.
B.  MACAM-MACAM TERAPI BAGI ANAK AUTISM
            Metode terapi yang paling sering diberikan pada anak penyandang autism (Nakita, 2002) :
      1.   Metode Lovaas atau Applied Behavioral Analysis (ABA)
            Applied Behavioral Analysis (ABA) adalah salah satu metode modifikasi tingkah laku (behavior modification), yang digunakan untuk menangani anak-anak penyandang autism.
            Metode Lovaas memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan dengan metode lainnya. Pertimbangannya antara lain ialah karena dasar metode ini sudah berusia seabad lebih dan telah melalui berbagai penelitian yang terus menerus dikembangkan. Kelebihan lainnya, metode ini sistematis, terstruktur, dan terukur.
      2.   Sensory Integration Therapy (terapi SI)
            Terapi SI mendasarkan diri pada peningkatan kemampuan integritas sensoris. Kemampuan integrasi sensoris adalah kemampuan untuk  memproses impuls yang diterima dari berbagai indera secara stimulant.
            Sebaliknya pada anak autism yang terlalu sensitif terhadap suatu stimulus spesifik, mereka akan menjadi sangat marah atau gelisah ketika mendengar suara melengking atau suara microwave yang umumnya tidak terdengar oleh orang-orang non-autistik.
            Untuk kasus anak autism yang cenderung tidak peka terhadap stimulus sensorinya, terapi ini bisa dimanfaatkan karena bertujuan meningkatkan kesadaran sensoris (sensory awareness) dan kemampuan berespon terhadap stimulus sensoris tersebut.
            Pelaksanaan terapi ini bisa dimanfaatkan berbagai stimulus yang bervariasi. Antara lain ayunan, bolam trampoline, sikat dan baju yang lembut, parfum, lampu-lampu berwarna, pemijatan (massage), dan barang-barang dengan tekstur bervariasi.
            Beberapa laporan tentang keberhasilan terapi ini menunjukkan bahwa perilaku stereotype dan kecenderungan menyakiti diri dapat dikontrol atau dikurangi. Ini dikarenakan anak sudah bisa membedakan stiulus keras pendapat yang menyatakan bahwa terapi ini juga berhasil menekan stress dan kecemasan pada penyandang autism.
C.  TERAPI DAN KESEMBUHAN
            Setelah mengenal 2 jenis terapi yang biasa diberikan kepada anak-anak penyandang autism, perlu untuk diperhatikan bahwa walaupun anak autism harus mengikuti terapi untuk mengembangkan kemampuannya yang tertinggal, namun terapi bukan mukjizat. Artinya tidak dapat dipastikan bila seorang anak penyandang autism telah mengikuti suau\tu terapi maka ia akan ‘sembuh’ dan terbebas dari gangguan autism-nya.
D.  PENANGANAN ANAK AUTISM OLEH GURU
            Pada umumnya anak autism memiliki IQ pada rentang batas normal. Sehingga banyak anak autism yang pada akhirnya ditransfer ke sekolah umum. Kemampuan membaca, matematika, maupun akademis secara umum tidak tertinggal dari teman-teman sekelasnya.
            Yang menjadi masalah selanjutnya adalah masalah komunikasi dan sosialisasi. Anak autism sering dilaporkan tidak memiliki teman di sekolah karena mereka lebih tertarik pada benda dibandingkan manusia. Keluhan lain yang biasa muncul adalah masalah perilaku, di mana anak autism sering kali tidak dapat mengendalikan emosinya. Perilaku agresif sering ditunjukannya yang membuat mereka menjadi memiliki masalah dengan teman-temannya.
            Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan selaku guru, bila di kelas Anda terdapat 1 atau 2 orang anak autism.
      1.   Belajar Menyelami Emosi Anak Autism
            Anak autism banyak menunjukkan emosi negatif, misalnya suka berteriak-teriak, tiba-tiba memukul orang lain atau menyakiti diri sendiri. Oleh sebab itu sering kali anak autism dikatakan sebagai sosok yang nakal, hiperaktif, susah diatur dan tidak mempunyai rasa sayang terhadap orang lain.
      2.   Harus Terus Memberi Stimulasi
            a.   Jangan biarkan anak tenggelam dalam dunianya sendiri
            b.   Macam-macam pemberian stimulasi
      3.   Melatih Insting Sosial 
      4.   Mengembang Potensi Anak
E.  PENGAYAAN
      Harus Dite GLUTEN-KASEIN
            Gluten adalah protein yang berasal dari gandum-ganduman misalnya terigu. Sedangkan kasein berasal dari susu sapi.
            Berdasarkan hal tersebut maka para ahli sepakat bahwa seorang penyandang autism sebaiknya berdiet gula dan kasein.

MODUL 12
KEGIATAN BELAJAR 1
HAKIKAT PERILAKU AGRESIF
A.  PENGERTIAN PERILAKU AGRESIF
            Perilaku agresif sebenarnya sangat jarang ditemukan pada anak yang berusia di bawah 2 tahun. Namun, ketika anak memasuki usia 3-7 tahun, perilaku agresif menjadi bagian dari tahapan perkembangan mereka dan seringkali menimbulkan masalah, tidak hanya di rumah tetapi juga di sekolah.
            Dampak utama dari perilaku agresif ini adalah anak tidak mampu berteman dengan anak lain atau bermain dengan teman-temannya. Keadaan ini menciptakan lingkaran setan, semakin anak tidak diterima oleh teman-temannya maka makin menjadilah perilaku agresif yang ditampilkannya.
            Harus dibedakan perilaku agresif yang sifatnya situasional dengan perilaku agresif yang merupakan respons dari keadaan frustasi, takut atau marah dengan cara mencoba menyakiti orang lain.
            Secara definisi, yang dianggap perilaku agresif adalah perilaku yang ditujukan untuk menyerang, menyakiti atau melawan orang lain, baik secara fisik mapun verbal. Jadi bisa berbentuk pukulan, tendangan dan perilaku fisik lainnya, atau berbentuk cercaan, makian, ejekan, bantahan dan semacamnya. Perilaku agresif dianggap sebagai suatu gangguan perilaku bila memenuhi persyaratan sebagai berikut.
      1.   Bentuk perilaku luar biasa, bukan hanya berbeda sedikit dari perilaku yang biasa.
      2.   Masalah ini bersifat kronis. Artinya perilaku ini bersifat menetap, terus menerus.
      3.   Perilaku tidak dapat diterima karena tidak sesuai dengan norma social atau budaya.
B.  KARAKTERISTIK PERILAKU AGRESIF
            Secara umum, yang dimaksud dengan gangguan emosi dan perilaku adalah ketidakmampuan yang ditunjukkan dengan respons emosional atau perilaku yang berbeda dari usia sebayanya, budaya, atau norma sosial. Gangguan emosi dan perilaku dapat saja muncul bersama gangguan psikologis lain, misanya ADD/ADHD atau retardasi mental.
            Perilaku agresif merupakan bagian dari perilaku antisosial. Perilaku antisosial sendiri mencakup berbagai macam tindakan seperti tindakan agresif, ancaman secara verbal terhadap orang lain, perkelahian, perusakan hak milik, pencurian, suka merusak (vandalis), kebohongan, pembakaran, kabur dari rumah  dan lain-lain.
            Menurut buku panduan diagnostik untuk gangguan mental, seseorang dikatakan mengalami ganguan perilaku antisosial (termasuk agresif) bila tiga diantara daftar perilaku khusus berikut terdapat dalam seseorang secara bersama-sama paling tidak selama enam bulan. Perilaku tersebut sebagai berikut.
      1.   Mencuri tanpa menyerang korban lebih dari satu kali
      2.   Kabur dari rumah semalam paling tidak dua kali selama tinggal di rumah orang tua
      3.   Sering berbohong
      4.   Dengan sengaja melakukan pembakaran
      5.   Sering bolos sekolah
      6.   Memasuki rumah, kantor, mobil orang lain tanpa izin
      7.   Menyonarkan milik orang lain dengan sengaja
      8.   Menyiksa binatang
      9.   Memaksa orang lain untuk melakukan hubngan seksual
      10. Menggunakan senjata lebih dari satu kali dalam perkelahian
      11. Sering memulai berkelahi
      12. Mencuri dengan menyerang korban (misalnya perampokan)
      13. Menyiksa orang lain

KEGIATAN BELAJAR 2
PENYEBAB DAN PENANGANAN PERILAKU AGRESIF
A.  PENYEBAB PERILAKU AGRESIF
            Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat, sekitar 5-10% anak usia sekolah menunjukkan perilaku agresif. Secara umum, anak laki-laki lebih banyak menampilkan perilaku agresif dibandingkan anak perempuan. Menurut penelitian, perbandingannya 5 berbanding 1. Artinya, jumlah anak laki-laki yang melakukan perilaku agresif kira-kira 5 kali lebih banyak dibandingkan anak perempuan.
            Sedangkan penyebab perilaku agresif diindikasikan oleh 4 faktor utama yaitu gangguan biologis dan penyakit, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan pengaruh budaya yang negatif. Perlu diingat, bahwa faktor penyebab ini sifatnya kompleks dan jamak. Jadi tidak mungkin hanya satu faktor saja yang menjadi penyebab timbulnya perilaku agresif.
      1.   Faktor Biologis
            Emosi dan perilaku dapat dipengaruhi oleh faktor genetic, neurologis, atau biokimia, juga kombinasi dari ketiganya.
      2.   Faktor Keluarga
            Sebenarnya tidak ada kaitan langsung antara keluarga dalam hal ini orang tua dengan masalah perilaku anak.
            Beberapa faktor keluarga yang dapat menyebabkan perilaku agresif antara lain sebagai berikut :
      a.   Pola asuh orang tua yang menerapkan disiplin dengan tidak konsisten
      b.   Sikap permisif orang tua, yang biasanya berawal dari orang tua yang merasa tidak dapat efektif untuk menghentikan perilaku menyimpang anaknya sehingga cenderung membiarkan saja atau tidak mau tahu. Sikap permisif ini membuat   perilaku agresif cenderung menetap.
      c.   Sikap yang keras dan penuh tuntutan, yaitu orang tua yang terbiasa menggunakan gaya instruksi agar melakukan atau tidak melakukan sesuatu, jarang memberikan kesempatan pada anak untuk berdiskusi atau berbicara akrab dalam suasana kekeluargaan. Dalam hal ini muncul hukum aksi-reaksi, semakin anak dituntut orang tua, semakin tinggi keinginan anak untuk memberontak dengan perilaku agresif.
      d.   Gagal memberikan hukuman yang tepat sehingga hukuman justru menimbulkan sikap permusuhan anak pada orang tua dan meningkatkan perilaku agresif anak.
      e.   Memberi hadiah kepada perilaku agresif atau memberikan hukuman untuk perilaku prososial. Orang tua kadang memberikan hadiah secara langsung pada perilaku agresif arah dengan memberikan perhatian.
      f.    Kurang memonitor di mana anak-anak berada
      g.   Kurang memberikan aturan
      h.   Tingkat komunikasi verbal yang rendah antara orang tua dengan anak, seperti jarang ada diskusi untuk memecahkan masalah anak dan tidak memberikan alasan yang jelas dan menerapkan aturan.
      i.    Gagaln menjadi model yang baik dalam membiasakan perilaku prososial dan ketrampilan memecahkan masalah sehingga anak mencontoh apa yang dia lihat dari orang tuanya.
      j.    Munculnya perilaku agresif pada anak dari pada ibu yang sabar dan bijak
3.   Faktor Sekolah
            Beberapa anak sudah mengalami masalah emosi atau perilaku sebelum mereka mulai masuk sekolah. Sedangkan anak yang lainnya mulai menunjukkan perilaku agresif ketika mulai bersekolah.
4.   Faktor Budaya
            Bandura (1979) mengungkapkan beberapa akibat penayangan kekerasan di media, yaitu sebagai berikut.
      a.   Mengajari anak dengan tipe perilaku agresif dan ide umum bahwa segala masalah dapat diatasi dengan perilaku agresif
      b.   Anak menyaksikan bahwa kekerasan bisa mematahkan rintangan terhadap kekerasan dan perilaku agresif sehingga perilaku agresif tampak lumrah dan bisa diterima.
      c.   Menjadi tidak sensitif dan terbiasa dengan kekerasan dan penderitaan (menumpulkan empati dan kepekaan sosial).
      d.   Membentuk citra manusia tentang kenyataan dan cenderung menganggap dunia sebagai tempat yang tidak aman untuk hidup.
B.  PENANGANAN PERILAKU AGRESIF
            Penanganan terhadap masalah perilaku agresif harus dilakukan secara menyeluruh, artinya semua pihak harus terlibat, termasuk guru, orang tua dan lingkungan sekitarnya.
            Terhadap anak yang menampilkan perilaku agresif, biasanya dikenakan hukuman akibat perilaku yang ia lakukan. Penerapan hukuman dalam berbagai bentuk tidak akan menyelesaikan masalah, justru akan meningkatkan perilaku agresif.
            Kelemahan anak yang menampilkan perilaku agresif adalah ia tidak menguasai keterampilan sosial. Untuk itu guru dapat mengajarkan bagaimana cara menanggapi perasaan orang lain dan perasaan dirinya sendiri serta perilaku yang tepat untuk bertingkah laku dalam suatu lingkungan sosial. Misalnya dengan berlatih mengungkapkan perasan yang dirasakan; senang, sedih, marah, gembira, dan perilaku seperti apa yang harus dilakukan ketika ada teman yang mengambil barang tanpa mita izin. Bentuk pengajaran dapat berupa latihan atau role play. Dengan demikian anak mendapatkan model perilaku yang positif dan mengetahui bagaimana harus bersikap dalam suatu situasi sosial tertentu.
            Teknik lain dapat digunakan untuk mengatasi masalah agresifvitas adalah menampilkan tingkah laku positif sebagai model dalam merespons perilaku agresif dan membantu anak untuk berlatih menampilkan perilaku nonagresif.
            Guru dapat berperan sebagai model bagi siswanya dengan tidak menampilkan perilaku agresif juga, misalnya marah atau balas membentak, ketika menghadapi anak dengan perilaku agresif.
            Anak dengan perilaku agresif sering kali sulit untuk menyampaikan keinginan dan perasaannya secara tepat, tanpa menampilkan perilaku agresif.